Rumah Ong Boen Tjiet
- Strada Virtual Tour
- 12 Sep 2021
- 2 menit membaca
Diperbarui: 27 Sep 2021

Rumah Ong Boen Tjiet merupakan rumah keluarga saudagar Ong Boen Tjiet. Rumah ini diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun dan sekarang menjadi sebuah cagar budaya di kota Palembang.
Rumah tersebut berada tepat di pinggir sungai Musi, tepatnya Berada di kawasan jalan Faqih Usman lorong saudagar Yucing no. 326 Rt 05 kelurahan 3-4 ulu Kecamatan SU I Palembang. Rumah tua ini, bangunannya 90 persen terbuat dari kayu unglen atau kayu besi. Sekilas, tidak ada perbedaan antara rumah yang berada di tepian tersebut. Namun, dari gaya arsitektur luar rumah tersebut bergaya tionghoa.
Rumah panggung tersebut memiliki empat kamar, satu ruangan utama, ruang keluarga, satu ruang makan dan dapur serta gudang dibagian belakang. Sebelum memasuki rumah, para tamu disambut dengan ukiran kaligrafi bertulisan mandarin yang terjemahannya, “Berjaya Sampai Anak Cucu”. Kemudian dua daun pintu lebar bertuliskan “Seorang Harus Jujur Untuk Kebenaran”.
Ruang tamu yang sangat besar, dengan dua set kursi merupakan kehormatan bagi tuan rumah kepada para tamu. Suasana tenang dan sejuk sangat terasa memasuki ruangan utama karena sebanyak enam jendela terbuka menatap kearah sungai. Menuju keruangan berikutnya, semakin banyak dijumpai tulisan kaligrafi cina yang memiliki falsafah dan arti yang sangat dalam. Lukisan dinding dan ukiran khas tionghoa, serta foto-foto mendiang keluarga Ong, terasa syahdu seakan menyambut kehadiran para tamu dengan sangat ramah.
Diruang selanjutnya, terdapat altar sembahyang dengan beberapa dewa-dewa pemujaan. Para keluarga biasanya membakar dupa sesembahan kepada para dewa, hingga bau cukup tajam dengan wangi khas memenuhi seisi ruangan. Di sisi kiri dan kanan terdapat dua kamar utama pemilik rumah. Memasuki ruangan makan utama dan dapur, juga terdapat altar dan abu keluarga Ong Bun Tjit. Untuk menghormati pemilik rumah, para pengunjung yang memilki kepercayaan Tao, melakukan sembahyang untuk menghormati keluarga yang telah wafat.
Juru bicara keturunan keluarga Ong, Candra Pasadena mengungkapkan, keberadaan keluarga keturunan Tiong Hoa di Palembang memang sudah sangat lama menetap dan hidup di Palembang. Bahkan, telah terjadi asimilasi antara warga Tionghoa dengan masyarakat asli Palembang yang menciptakan perpaduan kebudayaan Cina-Palembang.
Kommentare