Sel Tumbuhan
- Strada Virtual Tour
- 17 Sep 2021
- 4 menit membaca
*tur virtual berbentuk video 360°

Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan adalah memulai pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Dinding sel sangat tipis saat selulosa masih berusia muda, sedangkan dinding sel menebal saat selulosa semakin tua. Sel tumbuhan ini yang embuat tumbuhan muda sangat lunak, sedangkan tumbuhan tua sangat keras.
Meskipun hewan dan tumbuhan sama-sama memiliki eukariota, mereka berbeda dalam fitur karakteristik tertentu. Misalnya, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang berkembang dengan baik dan vakuola besar, sedangkan sel hewan tidak mempunyai struktur tersebut. Selain perbedaan dalam bentuk struktur, di dalam sel hewan terdapat sentriol dan filamen tengah dimana ini tidak ditemui di sel tumbuhan.
Ciri khas sel tumbuhan yaitu terdiri dari organel dan sitoplasma, dimana semua organel (kecuali inti sel atau neukleus) dan struktur subselular yang ada di dalam sitoplasma akan tertutup oleh membran sel atau dinding sel sebagai lapisan pelindung.
Struktur Sel Tumbuhan
Nukleus (inti sel)
Nukleus (inti sel) yaitu organel sel yang sangat unik dan penting, sebagai tempat utama sel untuk menyimpan kromosom (komponen genetik) dari sel tertentu. Nukleus mempunyai fungsi mengkoordinasi proses metabolisme, contohnya pemblahan sel, pertumbuhan sel, serta sintesis protein. Inti dan isinya disebut dengan Nukleoplasma.
Plastida (kloropas)
Plastida (kloropas) merupakan istilah kolektif untuk organel yang berfungsi untuk membawa pigmen. Kloroplas mempunyai bentuk yang sangat menonjol dari plastida yang memiliki kandungan pigmen klorofil hijau.
Karena terdapat plastida (kloropas) yang mengandung klorofil hijau, maka tumbuhan mampu menjalani proses fotosintesis dengan baik dengan adanya air, sinar matahari, dan karbon dioksida untuk sintesis makanan sendiri.
Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya kecil yaitu berupa butiran nukleoprotein. Ribosom tersusun atas sub unit besar dan sub unit kecil, berisi RNA ribosom dan RNAr dan protein di dalamnya.
Ribosom dibedakan menjadi 2 jenis yang mana terdapat di dalam sitoplasma, yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas. Fungsi utama ribosom yaitu memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada dalam sel. Untuk memahami lebih jauh tentang ribosom silahkan baca Struktur dan Fungsi Ribosom (Organel Sel).
Mitokondria
Mitokondria merupakan organel besar yang berbentuk bulat batang yang ada di dalam sitoplasma sel tumbuhan. Mitokondria bermanfaat dalam memecah karbohidrat kompleks dan gula yang dimanfaatkan.
Mitokondria mengandung enzim tertentu yang berguna dan penting sebagai pasokan energi ke sel tumbuhan. Mitokondria mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerop dalam pembentukan ATP sebagai sumber energi. Mitokondria juga dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.
Badan golgi (aparatus golgi)
Badan golgi (aparatus golgi) terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang memiliki bentuk sisternae (berkelok-kelok) atau berbentuk kantong pipih. Badan golgi yang terletak di dalam sel tumbuhan disebut diktiosom, keberadaannya kebanyakan ditemui di dekat membran sel.
Fungsi utama badan golgi yaitu untuk mengangkat zat kimia di dalam dan keluar dari sel, setelah RE (Retikulum Endoplasma) mensisntesis protein dan lemak. Badan golgi merubah dan mempersiakannya untuk mengekspor keluar sel.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan organel penghubung antara inti (nukleus) dengan sitoplasma di dalam sel tumbuhan. Pada dasarnya itu merupakan jaringan interkoneksi, RE mempunyai kantong yang berbelit-belit. Ada 2 macam Retikulum Endoplasma yaitu RE Kasar dan RE Halus.
Struktur Retikulum Endoplasma hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Fungsi retikulum endoplasma yaitu sebagai pengangkut sintetis lemak dan steroit, tempat menyimpan fospolipid, steroid, glikolipid, menjalankan detoksifikasi drug dan racun.
Vakuola
Vakuola merupakan membran, sebagai tempat penyimpanan yang membantu dalam mengatur tekanan tugor dari sel tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan umumnya ditemui lebih dari satu vakuola. Tetapi vakuola menghabiskan ruang lebih besar daripada yang lain, yang menyimpan berbagai macam senyawa kimia. Vakuola berfungsi juga sebagai ekskreasi produk produk-produk limbah dan pencernaan instraselullar molekul kompleks.
Peroksisom
Peroksisom merupakan organel sitoplasma dari sel tumbuhan yang mempunyai kandungan enzim oksidatif tertentu. Enzim itu digunakan dalam pemecahan metabolisme asam lemak menjadi gula sederhana. Fungsi peroksisom ialah memecahkan asam lemak menjadi gula dan membantu kloropas dalam proses fotorespirasi.
Tipe sel
Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
Sel kolenkim Sel kolenkim tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang. Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkim. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
Sel skelerenkim Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.
Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida. Kedua macam sel tersebut berdinding sangat tebal yang mengandung selulosa dan lignin yang disekresikan oleh protoplas sel-sel itu. Protoplas mati apabila dinding mencapai tebal maksimumnya. Serabut adalah sel-sel yang sangat panjang dengan ujung sel lancip. Serabut memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang besar. Karena kekuatan serta kelenturannya maka sel-sel ini digunakan orang dalam pembuatan lilitan, tali, tikar dan berbagai tekstil. Sklereida seperti serabut berdinding tebal dan keras, namun sel sklereida pendek dan tidak sepanjang serabut. Sklerida dapat ditemukan misalnya pada buah apel, sklereida membangun bagian penting pepagan pohon.
Tipe jaringan
Jaringan epidermis - jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan
Jaringan pengangkut - berperan dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan
Jaringan dasar - melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
Parenkim - Dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
Kolenkim - Dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.
Sklerenkim - Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.
Comments